Nganjuk (30/10). Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ubaidah Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur menghelat upacara memperingati Hari Santri Nasional, pada Rabu (22/10). Upacara tersebut dipimpin Pengasuh Ponpes Al Ubaidah, Habib Ubaidillah Al Hasany yang bertindak sebagai pembina upacara.
Dalam pidato amanatnya, ia mengatakan peringatan Hari Santri Nasional tahun 2025 adalah hari santri yang istimewa. Tahun ini adalah 10 tahun peringatan Hari Santri sejak pertama kali ditetapkan oleh pemerintah pada 2015. Menurutnya 10 tahun bukan waktu yang singkat. “Dalam rentang waktu itu kita menyaksikan semakin kuatnya peran pesantren dan santri dalam berbagai bidang kehidupan,” papar Habib Ubaid.
“Jauh sebelum Indonesia merdeka pesantren telah menjadi pusat pendidikan di nusantara tempat para santri menimba ilmu sekaligus menempa diri dalam akhlak dan karakter. Dari pesantren lahir generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kuat secara spiritual dan moral,” imbuh Habib Ubaid.
Ia menambahkan, sebagai tanda syukur kepada Allah atas kemerdekaan ini, maka para santri harus berupaya ikut “bercocok tanam” di negeri ini dengan kebaikan dan kemaslahatan, “Tentunya dengan akhlakul karimah, ilmu pengetahuan, ilmu agama dan kemandirian. Agar nanti dalam hidup dan kehidupannya berdiri tegak bisa bermanfaat untuk dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya dan tentunya juga untuk bangsa Indonesia,” pesan Habib di hadapan ratusan peserta upacara.
Sinergi antara pondok pesantren, pemerintah dan TNI dalam membina karakter kebangsaan ini, tidak bisa dilepaskan karena merupakan satu komponen penting dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sementara itu, pelatih upacara yang juga personil Koramil Kertosono, Peltu Sumanto mengapresiasi terselenggaranya upacara peringatan Hari Santri Nasional di Ponpes Al Ubaidah Kertosono, yang berjalan dengan lancar. Para santri yang menjadi peserta dan petugas upacara, dalam penilaiannya selalu bersemangat.
Ia berharap para santri selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Yang kedua, tetap menjaga kerukunan sesama santri, ketiga, mematuhi aturan yang ada di pondok pesantren, keempat, adalah tetap menjaga kedisiplinan kunci kesuksesan para santri adalah kedisiplinan, ” tuturnya.
