Nganjuk (8/12). Menikah adalah salah satu ibadah sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Akan tetapi, generasi muda saat ini kerap salah langkah dalam meniti jalan menuju pernikahan, salah satunya dengan berpacaran, bahkan bergaul bebas. Fenomena lazim pada saat ini, tentu bertentangan dengan nilai-nilai agama dan budaya luhur bangsa Indonesia.

Fenomena itu mengundang keprihatinan para ulama di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ubaidah, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur. Para pengurus ponpes tersebut, terdorong untuk menghelat acara “Pendidikan Persiapan Menikah” pada Jumat (6/12/2024) dengan total peserta sebanyak 130 orang.

Pengurus Ponpes Al Ubaidah Kertosono, Ust. Najib Buhdini mengungkapkan acara tersebut digelar untuk menanamkan kepada para generasi penerus, khususnya yang usia siap menikah agar memiliki bekal dan persiapkan sebelum memasuki jenjang pernikahan. Agar mereka memiliki pandangan atau referensi tentang bagaimana menjalani rumah tangga.

“Yang jelas harapan kami para pengurus, agar generasi penerus bangsa ini bisa pandai di dalam memilih jodoh yang baik dan benar. Sehingga di dalam menjalani rumah tangga nantinya bisa sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu bisa memiliki keluarga yang sakinah mawaddah warohmah,” ucap Najib.

Dalam kesempatan itu, Ponpes Al Ubaidah mengundang Guru Ponpes Millenium Alfiena, Lengkong, Ust. Adjie Royan. Ia menerangkan, suatu pernikahan yang harus diperhatikan adalah memahami niat dalam menikah. Pertama, menikah harus diniati ibadah. Kedua, menikah adalah menjalankan sunnah Rasululloh SAW. Ketiga, menjaga agamanya agar tidak terjadi pelanggaran haq, “Keempat, mendapat pasangan agar memudahkan masuk surga. Dan kelima, mempunyai anak yang sholih-sholihah agar mendapat jariyah,” paparnya.

Senada dengan Ust. Adjie Royan, Ust. Rudi Hadi Wijaya menjelaskan kemandirian yang harus dimiliki dalam keluarga. Dalam pandangannya, remaja laki-laki harus memahami setelah berkeluarga, mereka memiliki kewajiban untuk meramut, membiayai, memberi nafkah untuk anak-istri. Dengan demikian remaja laki-laki harus memiliki bekal kemandirian yang baik, usaha tidak lagi mengandalkan orang tua, tapi justru bisa meringankan beban orang tua.

“Belajar mujhid muzhid, rajin dan tekun dalam bekerja, tidak bermalas-malasan. Sedari dini membiasakan menabung. Membiasakan tanggung jawab terhadap amanah yang diberikan kepada dirinya, dalam hal apa saja baik urusan pekerjaan atau yang lainnya” ujarnya.

Remaja perempuan sebagai calon ibu juga harus berusaha melatih kemandirian sejak dini. Khususnya kemandirian di dalam rumah, seperti memasak, cara menyajikan masakan, membereskan atau menata rumah, membiasakan mujhid muzhid.

Kegiatan tersebut diikuti oleh generasi muda Ponpes Al Ubaidah, tenaga pendidik Ponpes Al Ubaidah dan tenaga pendidik Ponpes Millenium Alfiena. Dengan diselenggarakannya acara tersebut diharapkan, peserta bisa memilih pasangan yang memiliki kepahaman agama yang kuat. Agar mampu mewujudkan rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah.