Nganjuk (15/8). Untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ubaidah Kertosono menggelar lomba memasak dengan tema “Olahan Umbi-umbian”. Kegiatan yang berlangsung meriah ini diselenggarakan pada Rabu (13/8) di halaman Ponpes Al Ubaidah.

Para peserta adalah ibu-ibu dan tenaga pendidik dari Ponpes Al Ubaidah, Ponpes Al Ubaidah 2, dan Ponpes Milenium Alfiena Lengkong. Menurut panitia penyelenggara, Jaiza Naima, kegiatan ini selain untuk memeriahkan kemerdekaan RI, tetapi juga menjadi ajang silaturahim antar peserta. Sebanyak 113 peserta dibagi ke dalam 11 kelompok, masing-masing diberi anggaran belanja Rp50.000 untuk membeli bahan berupa umbi-umbian.

“Ke depan, kami berharap ibu-ibu bisa lebih kreatif dalam menciptakan menu-menu sehat, yang juga bisa dijadikan sebagai usaha rumahan atau untuk konsumsi kegiatan di pondok,” ujar Jaiza.

Sementara itu, juri lomba Mahasela menjelaskan alasan pemilihan tema umbi-umbian karena bahan tersebut terjangkau, mudah ditemukan, sehat, dan bergizi. “Penilaian lomba meliputi proses memasak, kebersihan tempat, kekompakan tim, atribut, yel-yel, rasa masakan, hingga penyajiannya,” jelasnya.

Salah satu peserta, Fajrin Ifiana, turut membagikan pengalamannya mengikuti lomba. “Awalnya kami bingung harus mulai dari mana. Tapi berkat bimbingan ibu-ibu yang sudah berpengalaman, kami bisa membagi tugas dengan baik, mulai dari menimbang bahan, membuat adonan, hingga plating,” ungkapnya.

Fajrin juga mengaku termotivasi untuk menekuni dunia kuliner setelah mengikuti lomba ini. “Di rumah, ibu saya sudah punya usaha kuliner. Harapannya, setelah tugas saya di Ponpes selesai, saya ingin mengembangkan usaha tersebut, mulai dari memasak hingga pemasaran, baik offline maupun online,” ujarnya.

Pengasuh Ponpes Al Ubaidah, Habib Ubaidillah, menyambut positif kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat kemerdekaan. “Peringatan HUT RI bukan hanya sekadar lomba, tetapi juga momen bersyukur kepada Allah SWT atas anugerah besar berupa kemerdekaan,” tuturnya.

Habib juga menambahkan bahwa lomba memasak ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran dan motivasi, khususnya bagi generasi muda. “Hari ini, banyak anak muda, terutama perempuan, yang sudah enggan memasak karena semuanya serba instan. Lewat kegiatan ini, kami ingin membangkitkan kembali semangat memasak sebagai ketrampilan penting dalam kehidupan,” pungkasnya.